Datarantinggi biasanya berada di daerah daerah pegunungan ataupun daerah yang berada di sekeliling perbukitan. Sehingga udara di sekitarnya terasa dingin dan segar. Selain itu dataran tinggi ini juga sering dijadikan sebagai perkebunan ataupun objek wisata dengan pemandangan yang menakjubkan. 2. Dataran RendahPerkebunan Di Indonesia, Potensi dan Komoditasnya – Pada kesempatan ini akan membahas tentang Perkebunan. Yang mana dalam pembahasn kali ini menjelaskan beberapa potensi perkebinan di Indonesia, komoditas dan hasil terbesarnya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih detailnya simak uraian berikut ini. Dalam perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur penanaman hutan karena sifatnya yang intensif. Dalam pemeliharaannya, perkebunan memegang peranan penting. Dalam agroforestri dan kehutanan, tanaman cenderung tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya yang intensif, metode tanam monokultur hampir selalu diterapkan, kecuali komoditas tertentu seperti lada dan vanili. Identifikasi sekunder yang tidak selalu berlaku adalah keberadaan pabrik pengolahan atau pabrik pengemasan dari perkebunan sebelum produk dipasarkan. Perkebunan dibedakan dari pertanian rumahan terutama pada skala bisnis dan pasar untuk produk mereka. Luas areal perkebunan sangat relatif dan bergantung pada volume komoditas yang dihasilkan. Perkebunan membutuhkan lahan minimal untuk mempertahankan keuntungan melalui sistem produksi yang berlaku. Kepemilikan tanah bukanlah persyaratan mutlak di perkebunan. Jadi untuk beberapa komoditas mengembangkan sistem sewa lahan atau sistem bagi hasil, seperti Nuclear Nucleus Plantation PIR. Sejarah perkebunan di banyak negara biasanya berkaitan dengan sejarah penjajahan dan pembentukan negara termasuk Indonesia. Komoditas Perkebunan Di Indonesia Berikut ini merupakan komoditas perkebunan di Indonesia yaitu Karet, dari getah lateks tanaman para Hevea brasiliensis. Kopra dan produk kelapa lainnya. Minyak sawit, minyak inti sawit, dan produk lain dari minyak sawit. Kulit kayu dan batang kina, diproduksi oleh beberapa jenis Cinchona spp. Biji dan bubuk kopi, diproduksi dari kebun Coffea spp. Biji dan bubuk kakao, diproduksi oleh tanaman kakao, Theobroma cacao. Teh, diproduksi dengan mengolah daun teh, Camellia sinensis. Perkebunan dapat membudidayakan tanaman keras atau industri seperti kakao, kelapa, teh, kelapa sawit, lada, kopi. Juga tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, dan anggrek. Dalam sebuah arti tertentu di Indonesia, “perkebunan” mempunyai arti plantation atau orchard. Perkebunan Tropika dan Subtropika Di daerah tropis dan subtropis, perkebunan mencakup tanaman semusim dan tahunan. Berikut daftar komoditas perkebunan menurut produknya. Tanaman industri semusim Tanaman semusim adalah tanaman yang hanya bisa tumbuh selama musim dalam setahun, atau tanaman semusim yang rutin dipanen dengan cepat sebelum musim berakhir. Perkebunan musiman tidak sebanyak perkebunan tahunan. Contoh pabrik industri tahunan adalah Serat henep Serat kapas Serat kenaf Serat goni dan bunga rosela Serat sisal Serbuk indigo, dihasilkan dari tanaman tarum Gula tebu Daun tembakau Tanaman industri tahunan Tanaman tahunan adalah tanaman yang bisa tumbuh lebih dari dua tahun. Tanaman industri tahunan mengacu pada tanaman kayu keras untuk membedakannya dari semak dan rerumputan yang sebenarnya merupakan tanaman keras. Tanaman industri tahunan dapat dipanen beberapa kali sebelum akhirnya mengurangi hasil dan tidak lagi produktif secara ekonomi dan kemudian ditebang. Contoh pabrik industri tahunan adalah Karet lateks berasal dari dari tanaman para Hevea brasiliensis. Kopra dan produk kelapa lainnya. Minyak sawit, minyak inti sawit, dan produk lain dari minyak sawit. Batang kulit kayu putih dan kina, diproduksi oleh beberapa spesies Cinchona. Biji kopi dan bubuk yang dihasilkan dari kebun Cofea spp. Biji kakao, dihasilkan dari tanaman kakao, bubuk kakao dan Theobroma cacao Teh, diproduksi dengan mengolah daun teh, Camellia sinensis Ada produk tanaman industri tahunan lainnya, yang skalanya lebih kecil dan kurang intensif. Tetapi dikumpulkan dan diolah sebagai produk perkebunan. Komoditas ini biasanya adalah “perkebunan rakyat” dan berbeda dengan pertanian rumahan. Inilah beberapa produk tanaman industri tahunan, antara lain Biji pala dan salut mace, dari kebun pala Myristica fragrans. Buah dan bubuk lada, diproduksi oleh tanaman lada, Piper nigrum. Serat kapuk, diproduksi dari tanaman kapuk Ceiba pentandra. Kacang mete, diproduksi oleh tanaman jambu mete, Anacardium occidentale. Bunga, daun, dan minyak cengkeh, diproduksi oleh tanaman cengkeh, Syzigium aromaticum. Kayu manis, dihasilkan dari kulit kayu / cabang beberapa jenis Cassia. Minyak sereh, dihasilkan dari ekstrak batang semu serai wangi, Cymbopogon spp. Vanilla powder, hasil pengolahan buah vanilla, Vanilla planifolia. “Buah” kubus, dihasilkan dari tumbuhan kemukus, Piper cubeba. “Buah” cabai jawa, dihasilkan dari cabai jawa, Piper retrofractum dan Piper longum. Tanaman hortikultura Inilah beberapa produk tanaman hortikultur, antara lain Buah apel Buah durian Buah mangga Buah nanas Buah pisang Buah rambutan Buah aprikot Buah persik Buah zaitun Perkebunan Subtropika Dan Iklim Sedang Sebagian besar perkebunan di kawasan ini diklasifikasikan sebagai kebun buah-buahan, bukan perkebunan. Selain itu tidak ada tanaman tahunan, karena pada musim tahunan biasanya tergolong tanaman lapangan, seperti tembakau dan kapas. Meskipun menghasilkan produk yang mirip dengan perkebunan di daerah tropis, seperti gula yang dihasilkan dari bit untuk daerah beriklim sedang, sedangkan untuk daerah tropis dihasilkan dari t lainnya adalah minyak goreng yang dihasilkan dari ladang kanola atau bunga matahari di daerah beriklim sedang. Sedangkan untuk daerah tropis sebagian besar dihasilkan dari kelapa sawit dan kelapa. Sebagian besar komoditi perkebunan yang dihasilkan di daerah ini adalah buah-buahan, diantaranya adalah sebagai berikut. Buah dan minuman anggur berasal dari beberapa tanaman merambat yang dibudidayakan. Apel, dari tanaman apel, Malus domestica. Aprikot Prunus americana, prem terutama P. domestica, dan berbagai hibrida. Pohon Natal, terbuat dari beberapa jenis tumbuhan runjung. Hasil Perkebunan Terbesar Di Indonesia Berikut merupakan hasil perkebunan terbesar di indonesia, diantaranya Perkebunan Tebu Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah yang memiliki iklim tropis. Tumbuhan ini sejenis rumput. Tanaman tersebut sudah ditanam dan bisa dipanen kurang lebih selama 1 tahun. Tebu banyak ditanam di Indonesia, banyak di budayakan di daerah Jawa dan Sumatera. Untuk membuat gula, tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin press mesin press di pabrik gula. Setelah itu nira atau sari tebu disaring, dimasak, dan diputihkan menjadi gula yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90%, dan sisanya akan diproduksi dalam bentuk tetes sukrosa dan air. Perkebunan Teh Tahun 1826 tanaman teh melengkapi koleksi Kebun Raya, disusul tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sinilah dicoba budidaya teh skala besar di Wanayasa Purwakarta dan lereng Gunung Raung Banyuwangi. Karena percobaan ini dianggap berhasil, maka penanaman skala besar diprakarsai oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, pada tahun 1828 di Jawa. Keadaan ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Van den Bosch. Teh merupakan salah satu tanaman yang terlibat dalam Cultuurstelsel. Pada tahun 1835, teh kering pertama yang dibuat dari Jawa diterima di Amsterdam. Pada tahun kedua, perkebunan teh diprivatisasi. Perkebunan Karet Berdasarkan klasifikasinya, karet termasuk dalam spesies Hevea brasiliensis. Tanaman karet memiliki akar tunggang. Akar dapat dibuat untuk menanam batang tanaman yang besar dan tinggi. Batang tanaman karet biasa tumbuh lurus dan memiliki kultur yang tinggi di bagian atas. Batang tanaman ini mengandung getah yang disebut getah. Daun karet hijau jika rontok maka daun akan menguning atau merah. Daun karet terdiri dari satu batang utama dan satu batang daun. Daun lonjong, runcing, dan ujung rata. Perkebunan Sawit Minyak sawit Elaeis merupakan tanaman industri penting yang menghasilkan minyak goreng, minyak industri dan bahan bakar biodiesel. Perkebunan tersebut menghasilkan keuntungan yang sangat besar sehingga banyak hutan dan perkebunan tua yang diubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya ada di wilayah Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Perkebunan Kopi Pada dasarnya biji kopi yang tumbuh di Indonesia hanya ada tiga macam, yaitu biji kopi arabika, biji kopi robusta dan biji kopi liberika. Kopi Indonesia mempunyai sejarah yang panjang dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan dan sangat cocok untuk dijadikan perkebunan kopi. Letak geografis Indonesia sangat cocok untuk iklim mikro penanaman dan produksi kopi. Perkebunan Tembakau Di Indonesia, jenis tembakau komersial yang bagus hanya diproduksi di wilayah tertentu. Kualitas tembakau sangat ditentukan oleh kultivar, lokasi tanam, waktu tanam, dan proses pasca panen. Akibatnya, hanya sedikit lokasi yang memiliki kualitas tembakau terbaik, bergantung pada produk target. Berdasarkan proses pasca panen, tembakau dikenal dengan tembakau kering, kering, kering dan tembakau kering. Perkebunan Lada Lada adalah salah satu komoditas perdagangan dunia, lebih dari 80% produk lada Indonesia diekspor ke luar negeri. Selain itu, lada memiliki gelar The King of Spice, dimana permintaan lada dunia pada tahun 2000 mencapai ton. Lada juga merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan dengan biji, namun banyak petani yang lebih memilih melakukan penyesuaian untuk menanamnya. Mereka memotong batang sekitar 0,25-0,5 meter. Demikian penjelasan tentang Perkebunan Di Indonesia, Potensi dan Komoditasnya. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Trimakasih.Secaraumum, keterikatan aktivitas manusia yang terkait dengan kondisi geografis dapat diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yaitu: Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa. Corak kehidupan di daerah dataran rendah.
Kopi Sumatera merupakan salah satu jenis kopi paling terkenal di dunia. Cita rasanya membuat para penikmat kopi memburu kopi yang memang berasal dari kawasan Sumatera tersebut. Kopi Sumatera ditanam di beberapa kawasan perkebunan kopi yang ada di Sumatera. Para ahli kopi yang ingin membeli kopi Sumatera biasanya melihat kualitas kematangan dari biji kopi tersebut. Kopi yang sudah tua biasanya mengeluarkan rasa tanah dan rempah. Bila Anda ingin membeli kopi Sumatera, maka berikut ini adalah 5 kawasan perkebunan kopi Sumatera yang paling terkenal 1. Perkebunan Kopi Lampung Jenis kopi Lampung merupakan salah satu jenis kopi terbaik di Indonesia. Kopi Lampung umumnya adalah jenis kopi robusta. Kawasan perkebunan kopi Lampung berada di dataran tinggi Lampung. Perkebunan tersebut merupakan perkebunan rakyat yang kebanyakan bisa kita temukan di daerah paling tinggi di Lampung yaitu Lampung Barat, mulai dari Sumber Jaya, Way Tenong, Sekincau, Liwa dan sekitarnya, Hanakau, Sukau dan Suoh, dari sanalah kopi robusta lampung ribuan ton bermuara yang dengan idzin Alloh subhanahu wata’alaa dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan impor. Untuk daerah lainnya di lampung masih terdapat sebagian kecil kebun kopi yaitu Tanggamus, Kotabumi dan Lampung Tengah. 2. Perkebunan Kopi Sumatera Sidikalang Kopi Sdikalang merupakan kopi sumatera yang berasal dari daerah Sumatera Utara. Kawasan perkebunannya terletak di Kota Sidikalang sebagai Ibu Kota dari Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Letaknya di kawasan pegunungan yang sejuk. Kopi Sidikalang sangat terkenal hingga ke luar negeri. Cita rasa yang nikmat tersebut salah satuny disebabkan karena lokasi perkebunan berada pada kondisi alam yang sangat mendukung. Hawa dingin yang ada di Bukit Barisan dengan ketinggian m di atas permukaan laut membuat kopi ini memiliki cita rasa yang lezat. 3. Perkebunan Kopi Mandailing Kopi Mandailing telah meraih era keemasannya sejak tahun 1878. Dibawa oleh Belanda yang menjejakkan kaki di tanah Sumatera wilayah Mandailing. Sebelum perang dunia ke 2, kopi mandailing telah diekspor ke negara-negara Eropa dan Amerika yang kemudian dikenal dengan nama Mandhelling Coffee. Pada tahun 1835, di masa penjajahan Belanda menanam kopi jenis Arabika dengan sistem kultur culture system. Kabupaten Mandailing Natal Madina merupakan tempat penghasil kopi Mandailing jenis Arabika terbanyak, para petani salah satu kecamatan saja yang membudidayakan kopi tersebut dapat menghasilkan 8-10 ton perminggu. 4. Kopi Gayo Kopi Gayo merupakan jenis kopi yang bisa kita temukan di daerah Gayo, Aceh. Varietas kopi Gayo yang ditanam masyarakat Aceh adalah kopi Arabika. Terletak di kawasan dataran tinggi Gayo Aceh. Keberadaan kopi Gayo di Aceh sudah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Saat itu Belanda menjadikan kawasan Aceh Gayo sebagai lokasi penanaman kopi untuk dijual ke luar negeri. Hingga tahun 2010, sudah tercatat sebanyak hektare luas perkebunan kopi Gayo di Aceh yang tersebar di beberapa daerah. 5. Kopi Basemah Kopi basemah merupakan jenis kopi yang berasal dari daerah Sumatera Selatan. Mayoritas kopi basemah merupakan jenis kopi robusta yang ditanam di kawasan pegunungan dan dataran tinggi yang ada si Sumatera Selatan. Jenis kopi basemah yang paling dicari orang adalah yang berasal dari daerah Pagaralam. Jenis kopi basemah ini ditanam di kawasan lereng Gunung Dempo. Salah satu keunggulan kopi basemah jenis ini adalah aromanya yang sudah tercium kuat sebelum kopinya diseduh. Warga setempat bahkan menyebutkan bahwa jenis kopi basemah ini dulunya menjadi kopi favorit Ratu Yuliana di Kerajaan Belanda. Cita rasa kopi Sumatera yang sudah dikenal dunia disebabkan oleh banyak faktor. Bukan hanya karena kondisi alam di kawasan pegunungan tempat menanam kopi tersebut memiliki kondisi yang sangat ideal untuk menanam kopi, namun juga karena perlakuan yang diberikan oleh para petani kopi membuat tanaman kopi di beberapa daerah di Sumatera menjadi lebih khas dan memiliki nilai jual yang tinggi. Para petani kopi di Sumatera memberikan perawatan terbaik pada setiap kali penanaman kopi dilakukan. Sehingga kondisi alam yang mendukung menjadi lebih sempurna untuk menghasilkan rasa kopi Sumatera yang memiliki cita rasa terbaik, bukan hanya di dalam negeri namun juga hingga ke mancanegera. Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor yang menjanjikan. Post Views 1,820
Perkebunankopi rakyat Gayo biasanya berada di perbukitan dan gunung. Dengan jenis kopi Arabika Gayo yang dikenal dengan Gayo 1 dan Gayo 2. Mereka hidup di tengah kebun kopi. Karena daerah ini sangat dingin, hampir semua rumah petani tersedia dapur perapian. Tanah menghampar ditanami kopi dan sayuran. Dari hasil kopi Arabika Gayo inilah
Usaha perkebunan menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Indonesia. Hal tersebut didukung oleh keadaan alam negara ini yang mendukung tumbuhnya berbagai tanaman perkebunan. Setiap jenis tanaman tersebut memiliki potensi ekonomi sendiri-sendiri. Untuk memperoleh keuntungan besar, tak heran jika pelaku usaha perkebunan lebih memilih tanaman dengan nilai ekonomis tinggi. Apa itu Perkebunan?Jenis Perkebunan1. Berdasarkan Luasnya2. Berdasarkan Pengelolaannyaa. Perkebunan Rakyatb. Perkebunan Besarc. Perkebunan Perusahaan Inti Rakyat PIRd. Perkebunan Unit Pelaksana Proyek3. Berdasarkan Jumlah Jenis Tanaman yang Dibudidayakana. Perkebunan Monokulturb. Perkebunan PolikulturApa itu Tanaman Perkebunan?19 Tanaman Perkebunan Bernilai Ekonomis Tinggi1. Kopi2. Teh3. Kapas4. Karet5. Kelapa Sawit6. Kakao7. Tebu8. Kelapa9. Tembakau10. Vanili11. Lada12. Pala13. Cengkeh14. Kayu Manis15. Rami16. Mangga17. Durian Apa itu Perkebunan? Perkebunan merupakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanaman atau pembudidayaan tumbuhan tertentu di tanah atau media lain, di suatu lingkungan atau ekosistem yang tepat. Kegiatan perkebunan tidak hanya mencakup penanaman tumbuhan, namun juga mengolah dan memasarkan produk hasil perkebunan. Dengan demikian, ilmu pertanian dan perkebunan, teknologi, dan ilmu manajemen dibutuhkan untuk menjalankan usaha perkebunan. Usaha tersebut juga melibatkan berbagai pihak, yaitu petani, pemerintah, dan tentu saja pengusaha perkebunan. Jenis Perkebunan Ada beberapa jenis perkebunan di Indonesia. Mereka digolongkan berdasarkan kriteria yang berbeda-beda, seperti 1. Berdasarkan Luasnya Menurut besarnya lahan, perkebunan dibedakan menjadi dua yaitu perkebunan kecil dan perkebunan besar. Perkebunan kecil biasanya merupakan milik rakyat. Oleh karena itu, luas lahannya tidak terlalu besar. Sedangkan perkebunan besar tentu saja lahannya sangat luas. Jenis perkebunan ini biasanya merupakan milik perusahaan perkebunan. 2. Berdasarkan Pengelolaannya Perkebunan juga dibedakan berdasarkan pengelolaannya, antara lain a. Perkebunan Rakyat Jenis perkebunan ini hampir sama dengan perkebunan kecil. Lahannya dimiliki dan dikelola oleh rakyat. Hasil dari perkebunan ini biasanya langsung diperdagangkan, tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut. b. Perkebunan Besar Seperti yang telah disebutkan di atas, perkebunan besar ini merupakan dimiliki dan dikelola oleh perusahaan, entah itu perusahaan swasta atau BUMN. Luas lahan perkebunan ini sangat besar dan hasil panennya juga besar. Perusahaan pengelolanya mungkin akan menjual hasil kebun secara langsung. Namun, perusahaan tertentu juga mengolahnya menjadi barang jadi/setengah jadi. Selanjutnya, barang tersebut dijual kepada pihak lain. c. Perkebunan Perusahaan Inti Rakyat PIR Pengelolaan jenis perkebunan ini melibatkan kerjasama perusahaan BUMN/swasta dengan rakyat biasa. Perusahaan tersebut berfungsi sebagai pengelola inti dan rakyat sebagai plasma. Dengan kerja sama ini, perusahaan memperoleh hasil kebun dari perkebunan inti dan perkebunan plasma. d. Perkebunan Unit Pelaksana Proyek Jenis perkebunan ini hampir sama dengan perkebunan PIR. Namun bedanya, pihak yang bekerja sama adalah pemerintah dan rakyat. Yang bertindak sebagai pengelola perkebunan ini adalah rakyat, sedangkan pemerintah sebagai pembina mereka. 3. Berdasarkan Jumlah Jenis Tanaman yang Dibudidayakan Dilihat dari jumlah jenis tanaman yang dibudidayakan perkebunan dibagi menjadi a. Perkebunan Monokultur Pada perkebunan ini, Anda hanya akan melihat satu jenis tanaman, contohnya perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan teh. Sistem perkebunan ini banyak dipilih oleh perusahaan karena menawarkan efisiensi dan hasil yang lebih banyak dan berkualitas. b. Perkebunan Polikultur Perkebunan polikultur biasanya menerapkan pola tanam tertentu, misalnya tumpang sari dan tumpang gilir. Pada sistem tumpang sari, Anda akan menemukan lebih dari satu jenis tanaman yang dibudidayakan. Hal ini dapat dilihat pada perkebunan vanili dan lada. Sedangkan pola tumpang gilir biasanya diaplikasikan untuk tanaman semusim. Dalam praktik pola tumpang gilir, pemilik perkebunan akan menanam tumbuhan yang berbeda pada musim tanam yang berbeda-beda. Apa itu Tanaman Perkebunan? Tanaman perkebunan adalah tanaman yang dapat menghasilkan komoditas yang bernilai. Tanaman ini berbeda dari palawija dan sayuran. Mereka dibedakan menjadi dua jenis, tanaman semusim dan tahunan. Contoh tanaman semusim yang ditanam di perkebunan adalah tebu dan tembakau. Sedangkan contoh tanaman tahunan yang dibudidayakan di perkebunan adalah kelapa sawit dan teh. Hasil panen dari tanaman-tanaman tersebut memiliki pasar di dalam dan luar negeri. Penjualan hasil kebun ini dapat berupa bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi. 19 Tanaman Perkebunan Bernilai Ekonomis Tinggi Karena Indonesia adalah negara tropis yang cukup subur, maka tak heran jika ada berbagai perkebunan yang dapat ditemui di dalamnya. Sebagian besar perkebunan tersebut ditanami dengan tanaman perkebunan yang bernilai tinggi, contohnya 1. Kopi Indonesia memang bukan negara asli di mana tanaman kopi tumbuh. Tanaman tersebut asli dari wilayah Afrika, namun sudah dinaturalisasi di berbagai negara. Meski demikian, tanaman yang memiliki nama latin Coffee sp ini dapat tumbuh dengan subur di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia telah dikembangkan sejak zaman penjajahan Belanda. Saat ini, hasil perkebunan kopi di negara kita mencapai peringkat 3 di dunia. Ada berbagai kopi yang dibudidayakan oleh masyarakat, contohnya kopi robusta, kopi arabika, dan kopi liberika. Hasil dari perkebunan ini berupa biji kopi. Selain digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, biji kopi juga digunakan untuk industri farmasi dan industri kosmetik. Sehingga permintaan hasil perkebunan ini cukup tinggi. 2. Teh Di Indonesia, perkebunan teh biasanya dapat ditemukan di daerah dataran tinggi. Sama seperti kopi, perkebunan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dahulu, benih tanaman ini dibawa dari Assam dan China oleh penjajah Belanda. Mereka lalu melakukan penelitian agar tanaman ini dapat tumbuh di Indonesia, contohnya di Jawa Barat. Nilai ekonomis tanaman perkebunan ini sangat tinggi. Tanaman teh atau Camellia sinensis ini menjanjikan keuntungan besar bagi pelaku perkebunan. Daun teh yang telah dipanen tersebut nantinya akan diolah menjadi berbagai produk, misalnya teh celup dan minuman ringan. Selain itu, teh juga digunakan dalam industri kosmetik dan pengobatan herbal. 3. Kapas Tanaman kapas, atau yang disebut juga Gossypium sp, memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar bagi pelaku perkebunan di Indonesia. Hasil dari tanaman ini adalah serat kapas yang banyak dibutuhkan oleh industri tekstil. Sayangnya, tanaman ini belum bisa dibudidayakan secara maksimal di Indonesia. Kualitas serat kapas yang dihasilkan dari perkebunan di negara ini belum bisa menyamai kualitas serat kapas dari luar negeri. Selain itu, jumlahnya juga masih minim. Sehingga, 90% kebutuhan kapas industri tekstil dalam negeri masih mengandalkan bahan baku import. Saat ini, daerah penghasil kapas terbesar di Indonesia adalah Nusa Tenggara Timur. Kualitas serat kapas dari daerah tersebut juga lebih baik dari wilayah lain. Oleh karenanya, pemerintah berusaha keras untuk mengembangkan perkebunan kapas di Indonesia. Sehingga, perkebunan lokal dapat menghasilkan serat berkualitas dalam jumlah besar agar industri tekstil tidak terlalu tergantung pada pasokan bahan baku impor. 4. Karet Meski hasil perkebunan kapas Indonesia belum memuaskan, namun tidak demikian dengan hasil perkebunan karet. Tanaman yang memiliki nama latin Hevea brasiliensis ini dapat tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. Setelah tanaman ini berusia sekitar 5 tahun, getah karet dapat mulai dipanen. Indonesia merupakan penghasil getah karet lateks terbesar kedua yang ada di dunia. Komoditi ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Industri yang banyak membutuhkan karet adalah industri otomotif dan kesehatan. Karet tersebut nantinya akan diolah menjadi ban motor dan ban mobil serta alat kesehatan. 5. Kelapa Sawit Salah satu tanaman perkebunan yang dibudidayakan secara luas di Indonesia adalah kelapa sawit. Mayoritas spesies kelapa sawit utama yang dibudidayakan tersebut adalah Elaeis guineensis. Spesies ini memiliki daging tebal sehingga dapat menghasilkan lebih banyak minyak kelapa sawit dibandingkan Elaeis oleifera. Saat ini, banyak hutan di Indonesia yang diubah menjadi perkebunan sawit. Perkebunan tersebut dapat dengan mudah dijumpai di Sumatera dan Kalimantan. Sehingga, tak heran jika Indonesia menjadi penghasil minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia. Hasil dari perkebunan ini telah memberi keuntungan besar bagi negara ini. Minyak tersebut nantinya akan diolah menjadi minyak sayur. Selain itu, minyak sawit juga digunakan untuk membuat minyak industri. 6. Kakao Theobroma cacao L, atau yang orang awam sebut sebagai tanaman kakao, merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menjanjikan. Tanaman asli Amerika ini adalah tanaman tahunan. Setelah berumur sekitar 3 tahun, buah kakao mulai dapat dipanen. Buah tersebut dipanen saat sudah matang untuk diambil bijinya. Biji kakao mengalami proses pengolahan yang panjang dan akhirnya akan menjadi coklat dalam berbagai bentuk, misalnya pasta coklat, coklat batangan, dan coklat bubuk. Selain diolah menjadi makanan dan minuman, lemak dari biji kakao juga digunakan untuk industri kosmetik. Meski merupakan tanaman asli Amerika, kakao dapat dibudidayakan di berbagai perkebunan Indonesia. Perkebunan kakao paling banyak dapat ditemukan di Sulawesi. Selain itu, perkebunan ini juga dapat ditemukan Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Papua. Saat ini, Indonesia merupakan penghasil kakao nomor 4 di dunia. 7. Tebu Tanaman musiman ini telah menjadi komoditas perkebunan di Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka. Tebu atau Saccharum officinarum L merupakan tanaman tropis sehingga dapat tumbuh subur di Indonesia. Perkebunan tebu dapat dengan mudah di temukan di Jawa maupun di Sumatera. Batang-batang tebu yang telah dipanen selanjutnya akan diproses menjadi gula. Di samping itu, komoditas ini juga diolah menjadi vetsin. Karena permintaan terhadap komoditas ini tinggi, maka tak heran jika tebu memiliki nilai ekonomis yang juga tinggi. 8. Kelapa Kelapa sebagai komoditi perkebunan pernah mencapai kejayaannya di Indonesia pada tahun 1990-an. Pada saat itu, kelapa atau kopra banyak dibutuhkan untuk membuat minyak kelapa. Namun, semenjak kelapa sawit mulai dibudidayakan secara luas, perkebunan kelapa telah banyak berkurang. Saat ini, kelapa masih dimanfaatkan untuk membuat minyak kelapa, namun dalam skala yang lebih kecil. Selain itu, hasil perkebunan ini juga dimanfaatkan untuk membuat gula kelapa. 9. Tembakau Selama ini, banyak orang mengira bahwa perkebunan tembakau ikut andil dalam meningkatkan jumlah perokok. Akan tetapi, Nicotiana tabacum atau tembakau tidak hanya digunakan untuk membuat rokok dan cerutu. Tanaman ini juga dimanfaatkan untuk membuat pestisida. Perkebunan tembakau sudah ada sejak lama sekali, mungkin hampir sama lamanya dengan perkebunan teh dan kopi. Saat ini, penghasil tembakau terbesar dan terbaik adalah Deli, Besuki, dan Klaten. Cerutu dari tembakau Deli telah dikenal sebagai salah satu cerutu terbaik di dunia internasional. 10. Vanili Perkebunan vanili merupakan salah satu perkebunan yang menjanjikan keuntungan besar jika dilakukan dengan baik. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Vanilla planifolia ini banyak dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Hasil perkebunan ini akan diolah menjadi penambah rasa dan aroma makanan maupun minuman. Permintaan vanili terbilang kecil jika dibandingkan dengan permintaan teh dan kopi. Akan tetapi, harga komoditas ini mahal, sehingga pelaku perkebunan dapat memperoleh keuntungan yang memuaskan dari budidaya tanaman ini. 11. Lada Salah satu tanaman perkebunan yang juga memiliki nilai yang menjanjikan adalah lada atau Piper nigrum. Tanaman semusim ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan karena termasuk rempah yang banyak dibutuhkan. Di samping itu, lada juga digunakan dalam industri pengobatan herbal dan kesehatan. Daerah penghasil lada yang paling terkenal di Indonesia adalah Bangka dan Belitung. Tanaman yang tumbuh secara merambat ini biasanya dibudidayakan dalam perkebunan polikultur. Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan bersama lada adalah tanaman kopi. 12. Pala Tanaman rempah lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah tanaman pala atau Myristica fragrans. Buah pala menawarkan berbagai manfaat karena semua bagiannya dapat diambil manfaatnya. Sehingga, tak heran jika komoditi perkebunan ini menjanjikan keuntungan. Daging buah pala dapat diolah menjadi manisan. Sedangkan bijinya dibutuhkan dalam industri makanan. Selain itu, daging buah dan biji tersebut dapat diolah menjadi minyak atsiri yang dibutuhkan dalam industri pengobatan dan kosmetik. Di Indonesia, penghasil pala terbesar berada di wilayah Aceh, Sulawesi, dan Maluku, 13. Cengkeh Selain menjadi penghasil pala, Maluku juga merupakan penghasil cengkeh. Tanaman yang juga disebut sebagai Syzygium aromaticum tersebut masih saudara dengan pala. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bunganya. Bunga ini memiliki aroma yang khas dan banyak dimanfaatkan dalam industri makanan. Cengkeh juga dimanfaatkan untuk membuat rokok dan obat herbal. Di samping itu, rempah ini dapat diekstraksi menjadi minyak atsiri melalui pengolahan tertentu. Minyak tersebut biasanya digunakan dalam industri kosmetik atau parfum. 14. Kayu Manis Cinnamomum zeylanicum merupakan salah satu rempah tertua yang digunakan di dunia. Meski sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu, rempah ini tetap memiliki permintaan yang tinggi. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah kulit kayunya yang memiliki aroma dan rasa yang khas. Komoditi perkebunan ini banyak digunakan dalam industri pengobatan herbal dan makanan. Penghasil kayu manis yang paling besar di Indonesia adalah Jambi. Selain itu, perkebunan ini juga dilakukan di Sumatera Barat dan Yogyakarta. 15. Rami Tanaman perkebunan ini telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu. Boehmeria nivea atau tanaman rami dibudidayakan untuk diambil seratnya. Serat tersebut merupakan salah satu bahan baku tekstil. Di samping itu, serat rami juga dipakai dalam industri kertas. Komoditas perkebunan ini dapat memberikan keuntungan bagi para pelakunya. Kebun rami dapat ditemukan di daerah Wonosobo, Jawa Tengah, provinsi Lampung, serta wilayah Sumatera lainnya. 16. Mangga Buah mangga merupakan salah satu komoditi perkebunan yang strategis. Buah ini dapat dengan mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia. Selain dijual sebagai buah segar, mangga juga diolah menjadi berbagai produk, misalnya jus dan buah kalengan. 17. Durian Buah ini bisa dikatakan sebagai komoditi perkebunan baru. Dahulu, buah ini hanya diperoleh dari ladang petani. Namun kini, pohon durian menjadi tanaman perkebunan yang dibudidayakan dengan serius. Dahulu pohon durian hanya dapat dipanen satu tahun sekali. Namun, kini berkat rekayasa genetika, pohon tersebut dapat dipanen dua kali dalam satu tahun. Selain dimakan langsung, buah durian juga dapat diolah menjadi berbagai makanan, contohnya lempok durian. Semua tanaman perkebunan di atas dapat menjadi sumber devisa bagi negara Indonesia. Namun sayangnya, beberapa tanaman tersebut belum dibudidayakan secara maksimal dan pengolahannya masih dilakukan secara tradisional. Oleh karena itu, pemerintah dan perusahaan swasta harus melakukan langkah besar untuk memperbaiki kekurangan tersebut.Desadengan penduduk seperti ini biasanya berada di tepi pantai atau letaknya tidak jauh dari laut. Memiliki jenis tanah yang kering dan iklim yang panas tapi memiliki kekayaan laut yang melimpah. Karena jenis tanah yang tidak subur dan iklim yang tidak sesuai untuk sektor pertanian, penduduk desa bisa memanfaatkan kekayaan laut yang lebih Kaltim Perkebunan rakyat dan perusahaan perkebunan di Provinsi Kalimantan Timur Kaltim menyiapkan 433 embung menghadapi kemarau yang diprediksi lebih kering ketimbang tahun sebelumnya. Kondisi ini akibat fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole IOD. "Sebanyak 433 embung tersebut adalah embung yang berada di lokasi perusahaan perkebunan 374 unit, kemudian yang berada di lokasi perkebunan rakyat 59 unit," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ahmad Muzakkir di Samarinda, Minggu, 11 Juni 2023. Didampingi Kabid Perkebunan Berkelanjutan Asmirilda, ia menjelaskan embung tersebut memiliki dua fungsi. Pertama, untuk suplai kebutuhan penyiraman tanaman perkebunan, karena selama musim kemarau tidak terdapat penyiraman secara alami dari hujan. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Kedua, sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran lahan maupun kebun karlabun, karena di musim kemarau yang diprakirakan mulai pertengahan Juni ini. "Jadi, keberadaan embung-embung itu selain untuk kebutuhan menyiram tanaman perkebunan, sekaligus untuk persiapan jika terjadi karlabun. Kita tidak ingin terjadi karlabun, tapi jika memang karlabun terjadi, kami sudah siap dengan alat, fasilitas, dan lainnya," kata Asmirilda. Hal ini dilakukan karena Disbun Kaltim berkomitmen mewujudkan, meningkatkan, dan mempertahankan perkebunan berkelanjutan. Sebanyak 374 embung yang tersebar di perusahaan perkebunan, berada di empat kabupaten, yakni Kabupaten Berau terdapat 179 embung, Paser 17, Kutai Kartanegara 61, dan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 117 embung. "Sebanyak 59 embung yang berada di perkebunan rakyat, tersebar pada enam kabupaten/kota, yakni di Kutai Kartanegara 29 unit, Paser 8 unit, Kutai Barat 7 unit, Kota Samarinda 10 unit, Kota Balikpapan 4 unit, dan di Kabupaten Berau hanya ada 1 unit embung," kata Asmirilda. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google newsOutboundtraining ini biasanya berada di daerah dataran tinggi yang memiliki pemandangan yang asri serta udaranya yang sejuk. Seperti contohnya outbound di malang, yang mana di kota ini berada di daerah pegunungan serta pemandangan yang disajikan juga indah indah. Kebun teh wonosari; Kebun teh wonosari juga dapat dipakai sebagai tempat JawabanMengapa hasil perkebunan besar biasanya ditujukan untuk ekspor karena hasil perkebunan besar tersebut telah memenuhi kualitas tertentu sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan suatu produk di negara lain selain itu dengan adanya kegiatan ekspor tersebut dapat menambah devisa negaraPenjelasanPerdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan antar negara memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill. Adanya kerjasama internasional di bidang perdagangan dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara Menambah devisa negara dari hasil ekspor Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara Menjalin persahabatan dengan negara lain Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara Kerjasama internasional di bidang perdagangan terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong yang mengharuskan suatu negara mengadakan kerja sama di bidang perdagangan. Karena setiap negara tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa adanya sumber daya dari negara lain, bisa dari sumber daya alamnya, sumber daya manusia, pemodalan maupun dalam hal teknologi. Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong timbulnya perdagangan internasional 1. Adanya Pasar Bebas Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional. Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas negara. Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi. 2. Adanya Perbedaan Kondisi Geografis Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan. Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia, sehingga Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan pertukaran dengan negara lain. 5. Adanya Perbedaan Teknologi Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi. Perbedaan teknologi ini menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal. Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk perdangan internasional yang saling menguntungkan 6. Menghemat Biaya Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi fixed cost. Pelajari lebih lanjut 1. Pengertian perdagangan internasional 2. Contoh perdagangan internasional 3. Jenis perdagangan internasional Detail jawaban Kelas 11 Mapel Ekonomi Kategori Perdagangan Internasional Kode Kata Kunci Perdagangan InternasionalTanahaluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan. Daerah endapan terjadi di sungai, danau yang berada di dataran rendah, ataupun cekungan yang memungkin kan terjadinya endapan. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu. Tanah aluvial tergolong sebagai tanah muda, yang terbentuk dari endapan halus di aliran sungai.Iklh(indeks kualitas lingkungan hidup) 3. Contoh usaha ekonomi di bidang pariwisata adalah. Contoh pelaku kegiatan ekonomi di wilayah pegunungan adalah petani, petani yang biasanya berada di daerah pegunungan adalah petani lahan kering atau kebun. Kegiatan ekonominya akan cenderung mengarah pada sektor pertanian.dipertambangan emas ini akan senang jika mendapatkan hasil tambang yang sangat banyak. Pertambangan emas ini dilakukan di kecamatan-kecamatan bagian dalam seperti Ella dan Menukung, yang mana sumber emasnya masih banyak dan biasanya berada di daerah pesisir sungai. Jika hanya mengandalkan pertambangan emas saja mereka akan sangatHazAQNb.